Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian,
pengukuran maupun tes seperti yang diungkapkan oleh Stufflebeam dan Shinkfield. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa:
Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena.
Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa:
Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives.
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
Griffin & Nix (1991:3) menyatakan:
Measurement, assessment and evaluation are hierarchial. The comparison of observation with the criteria is a measurement, the interpretation and description of the evidence is an assessment and the judgement of the value or implication of the behavior is an evaluation.
Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki.
Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului
dengan pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil
pengamatan dengan kriteria, penilaian (assessment) merupakan kegiatan
menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan
penetapan nilai atau implikasi perilaku.
Brikerhoff (1986:ix) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan
proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Menurut Brikerhoff (1986:ix), dalam pelaksanaan evaluasi ada
tujuh elemen yang harus dilakukan, yaitu:
- Penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation)
- Penyusunan desain evaluasi (designing the evaluation)
- Pengumpulan informasi (collecting information)
- Analsis dan intepretasi informasi (analyzing and interpreting)
- Pembuatan laporang (reporting information)
- Pengelolaan evaluasi (managing evaluation)
- Evaluasi untuk evaluasi (evaluating evaluation).
Dalam pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan
evaluasi, evaluator pada tahap awal harus menentukan focus yang akan dievaluasi
dan desain yang akan digunakan. Hal ini berarti harus ada kejelasan apa yang
akan dievaluasi yang secara implisit menenkankan adanya tujuan evaluasi, serta
adanya perencanaan bagaimana melaksanakan evaluasi. Selanjutnya, dilakukan
pengumpulan data, menganalisis dan membuat intepretasi terhadap data yang
terkumpul serta membuat laporan. Selain itu, evaluator juga harus melakukan
pengaturan terhadap evaluasi dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam
melaksanakan evaluasi secara keseluruhan.
Weiss (1972:4) menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah:
The purpose of evaluation research is to measure the effect of program against the goals it set out accomplish as a means of contributing to subsuquest decision making about the program and improving future programming.
Ada empat hal yang ditekankan pada rumusan tersebut, yaitu:
- Menunjuk pada penggunaan metode penelitian
- Menekankan pada hasil suatu program
- Penggunaan kriteria untuk menilai
- Kontribusi terhadap pengambilan keputusan dan perbaikan program di masa mendatang.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat
digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun
program selanjutnya.
Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi
yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa
proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta
pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu
untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya
maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi
ada yang bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro
sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat
kelas, khususnya untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pencapaian
belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif saja, tetapi juga mencakup semua
potensi yang ada pada peserta didik. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program
pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah guru untuk
sekolah atau dosen untuk perguruan tinggi (Djemari Mardapi, 2000: 2).
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih