Posts

Showing posts from June, 2016

Cakupan Evaluasi Program Pembelajaran Menurut Para Ahli

Image
Cakupan Evaluasi Program Pembelajaran Menurut Para Ahli. Untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang efektivitas program pembelajaran, ada sekurang-kurangnya tiga komponen yang perlu dijadikan obyek evaluasi, yaitu desain program pembelajaran, implementasi program dan hasil yang dicapai. A. Desain Program Pembelajaran Desain program pembelajaran dinilai dari aspek tujuan yang ingin dicapai ataupun kompetensi yang akan dikembangkan, strategi pembelajaran yang akan diterapkan, isi program pembelajaran. 1. Kompetensi yang akan dikembangkan Salah satu aspek dari program pembelajaran yang dijadikan obyek evaluasi adalah kompetensi yang akan dikembangkan, khususnya kompetensi dasar dari mata pelajaran yang bersangkutan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi dasar yang akan dikembangkan, yaitu antara lain: Menunjang pencapaian kompetensi standar kompetensi maupunkompetensi lulusan. Jelas rumusan yang digunakan (observable). Mampu men

Model-Model Evaluasi Program Menurut Para Ahli

Image
Model-Model Evaluasi Program Menurut Para Ahli. Ada banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat dipakai dalam mengevaluasi program pembelajaran. Kirkpatrick, salah seorang ahli evaluasi program training dalam bidang pengembangan SDM selain menawarkan model evaluasi yang diberi nama Kirkpatrick’s training evaluation model juga menunjuk model-model lain yang dapat dijadikan sebagai pilihan dalam mengadakan evaluasi terhadap sebuah program. Berdasarkan pendapat para ahli akan diuraikan secara singkat beberapa model yang populer dan banyak dipakai sebagai strategi atau pedoman kerja dalam pelaksanaan evaluasi program. Evaluasi Program A. Evaluasi model Kirkpatrick Model evaluasi yang dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan istilah “Kirkpatrick four levels evaluation model”. Evaluasi terhadap efektivitas program training menurut Kirkpatrick mencakup empat level evaluasi, yaitu: level 1 – Reaction, level 2 – Learning, level 3 – Behavior, level 4

Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli

Image
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli.  Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes seperti yang diungkapkan oleh Stufflebeam dan Shinkfield. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa: Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengamb

Perbedaan Tes, Pengukuran, dan Penilaian dalam Pembelajaran Menurut Para Ahli

Image
Perbedaan Tes, Pengukuran, dan Penilaian dalam Pembelajaran Menurut Para Ahli.   Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian. (test, measurement,and assessment). Pengertian Tes Menurut Para Ahli Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 1999: 2). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai the process by which information about the attributes or characteristics of thing are determinied and differentiated (Oriondo,1998: 2). Guilford

Faktor Pendukung Model Pembelajaran Quantum Teaching

Image
Faktor Pendukung Model Pembelajaran Quantum Teaching. Selain suasana dan kegiatan belajar mengajar, banyak faktor lain yang ditawarkan dalam Quantum Teaching yang dapat mendukung suksesnya belajar mengajar, diantaranya adalah: Model Pembelajaran Quantum Teaching Sifat-Sifat Guru Sifat-sifat yang hendaknya dimiliki seorang guru adalah antusias, berwibawa, positif, supel, humoris, luwes, menerima, fasih, tulus, spontan, menarik dan tertarik, menganggap siswa mampu, menetapkan dan memelihara tanggapan tinggi. Dalam berinteraksi dengan siswa guru lebih banyak senyum dengan kelompok berkemampuan tinggi dan banyak ngobrol dengan akrab, gaya berbicara lebih intelektual, penuh humor, menggunakan kosakata kompleks dan bertindak lebih matang. Sedangkan dengan kelompok kemampuan rendah, guru-guru yang sama cenderung berbicara lebih keras dan lambat, menggunakan kosakata dasar dan kalimat mentah, jarang senyum dan berinteraksi pada tingkat lebih instruksional dan otoriter. Sehingga d

Pengertian Model Pembelajaran Quantum Teaching Menurut Para Ahli

Image
Pengertian Model Pembelajaran Quantum Teaching Menurut Para Ahli. Konsep dan keyakinan merupakan analogi rumus teori Relativitas Einstein. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi (E=mc2). Model Pembelajaran Quantum Teaching Abudin Nata (2002: 35) Quantum Teaching merangkaikan apa yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multisensory, multi kecerdasan dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan guru untuk mendorong murid berprestasi. Bobby De Porter (2005: 3) Quantum Teaching adalah sebuah strategi pembelajaran yang bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik Quantum Learning, yang dalam pelaksanaannya mendukung prinsip bahwa pembelajaran adalah sebuah sistem. Hal ini terlihat dari buku “Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas”. Quantum Teaching mampu mengorganisasi dan memadukan interaksi-interaksi yang ada di dalam dan sekita

Faktor-Faktor Hasil Belajar Menurut Para Ahli

Image
Faktor-Faktor Hasil Belajar Menurut Para Ahli. Belajar sepanjang masa merupan hal yang dapat kita terapkan dalam kehidupan. Mengingat belajar bukan hal yang dilakukang dilingkungan sekolah saja. Hasil belajar dinisi bukalah hanya semata yang didapatkan nilai. Lebih jauh dari itu beberapa pendapat para ahli mengungkapkan tentang hasil belajar. Berikut merupakan pendapat para ahli mengenai hasil belajar. Menurut Sugihartono (2007: 114) ciri-ciri pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah: Faktor-Faktor Hasil Belajar Menyediakan pengalaman belajar dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Mengintegrasikan belajar dengan situasi yang realistis dan relevan dengan melihatkan pengalaman yang konkrit, misalnya u

Pengertian Strategi Pembelajaran Small Group Work Menurut Para Ahli

Image
Pengertian Strategi Pembelajaran Small Group Work Menurut Para Ahli. Siswa aktif adalah siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung-jawab lebih besar dalam proses belajarnya sendiri. Mereka mengambil suatu peran yang lebih dinamis dalam memutuskan apa, bagaimana mereka harus mengetahui, apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana mereka akan melakukan itu (Glasglow dalam Winastwan Gora dan Sunarto, 2010: 10). Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan keaktifan, minat dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar adalah dengan penerapan Small Group Work. Menurut Killen dalam Martinis Yamin dan Bansu I Ansari (2009: 71) Small Group Work merupakan strategi pembelajaran yang menyuruh siswa bekerja bersama-sama dalam suatu kelompok daripada menjelaskan secara klasikal. Model pembelajaran “Active Learning” dengan metode kelompok merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari konsep atau prinsip-prinsip teori kerja otak,