Pengertian Keterampilan Proses Sains Menurut Para Ahli

Pengertian Keterampilan Proses Sains Menurut Para Ahli. Pendekatan keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002:138).

Menurut Semiawan, dkk. (1987:18) dengan mengembangkan keterampilan proses siswa akan mampu menemukan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep.

Pengertian Keterampilan Proses Sains Menurut Para Ahli

Menurut Holil (2008:1) ada dua alasan yang melandasi penerapan keterampilan proses dasar sains dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
  1. Bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka laju pertumbuhan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pesat pula, sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Jika guru tetap mengajarkan semua fakta dan konsep dari berbagai cabang ilmu, maka sudah jelas target itu tidak akan tercapai. Untuk itu, siswa perlu dibekali dengan keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi dari berbagai sumber, dan tidak sematamata dari guru.
  2. Bahwa sains itu dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan dimensi proses. Dengan melihat alasan ini betapa pentingnya keterampilan proses bagi siswa untuk mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi siswa dimasa yang akan datang, sehingga bangsa kita akan dapat sejajar dengan bangsa yang maju lainnya. Keterampilan proses sains memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan. Dengan keterampilan proses sains berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Menurut Padilla (1990:1) keterampilan proses sains merupakan sejumlah keterampilan yang dibentuk oleh komponen-komponen metode sains/scientific methods. Keterampilan proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu the basic (simpler) process skill dan integrated (more complex) skill.

The basic process skill antara lain:
  1. Observing
  2. Inferring
  3. Measuring
  4. Communicating
  5. Classifying
  6. Predicting.
Integrated science process skill antara lain:
  1. Controlling variables
  2. Defining operationally
  3. Formulating hypotheses
  4. Interpreting data
  5. Experimenting
  6. Formulating models.
Menurut Usman (2002:42-43), keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengamati (mengobservasi), mengklasifikasi, memprediksi (meramalkan), menafsirkan (menginterpretasi), merencanakan penelitian, menerapkan dan mengkomunikasikan.
  1. Mengamati, yaitu keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa/pencecap. Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang lain. Mengamati memiliki dua sifat yang utama, yakni sifat kualitatif dan sikap kuantitatif. Keterampilan mengamati diantaranya adalah keterampilan melihat, mendengarkan, merasa, meraba, mambau, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca.
  2. Menggolongkan (Mengklasifikasikan), yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai, atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep sebagai dasar penggolongan. Contoh keterampilan mengklasifikasi adalah mencari persamaan, menyamakan, membedakan, membandingkan, mengontraskan, mencari dasar penggolongan.
  3. Memprediksi (Meramalkan), yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau antar data (informasi), antara fakta, konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan.
  4. Menafsirkan (menginterpretasikan), yaitu keterampilan menafsirkan suatu benda, kenyataan, peristiwa, konsep, atau informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, penghitungan, penelitian atau eksperimen.
  5. Menerapkan, yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, keterampilan.
  6. Merencanakan penelitian, yaitu keterampilan yang sangat penting karena menentukan berhasil tidaknya penelitian. pada tahap ini ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti. Keterampilan ini antara lain adalah menentukan masalah/objek yang akan diteliti, menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, menentukan sumber data/informasi, menentukan cara analisis, menentukan langkah pengumpulan data, menentukan alat, bahan, dan sumber kepustakaan, menentukan cara penelitian.
  7. Mengkomunikasikan, yaitu menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan misalnya dengan berdiskusi, mendeklamsikan, mendramakan, bertanya, merenungkan, mengarang, meragakan, mengungkpakan, melaporkan (dalam bentuk lisan, tulisan, gerak, atau penampilan.
Demikainlah artikel pengertian keterampilan proses sains menurut para ahli. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli