Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli
Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli. Ada banyak pendapat mengenai komponen kurikum. Dari berbagai pendapat kita dapat lebih dalam mengkaji dan mengambil makna untuk saling melengkapi. Menurut Nurgiantoro (2004: 16), bahwa komponen kurikulum,
yaitu:
A. Komponen Tujuan
Komponen tujuan ini mempunyai tiga jenis tahapan, yaitu :
1. Tujuan jangka panjang
Hal ini menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta
didasarkan pada nilai yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan
dengan tujuan sekolah, melainkan sebagai target setelah anak didik
menyelesaikan sekolah.
2. Tujuan jangka menengah
Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang
berdasarkan pada jenjangnya; SD, SMP, SMA, dan lain-lainnya.
3. Tujuan jangka dekat
Tujuan yang dikhususkan pada pembelajaran di kelas misalnya;
siswa dapat mengerjakan perkalian dengan betul, siswa dapat mempraktekkan
shalat, dan sebagainya.
Dalam sebuah kurikulum lembaga pendidikan terdapat dua
tujuan, yaitu:
- Tujuan yang dicapai secara keseluruhan;
- Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi.
![]() |
Komponen Kurikulum |
B. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.
Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi
masing-masing bidang studi tersebut. Bidang studi itu disesuaikan dengan jenis,
jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada. Langkah-langkah yang perlu dilakukan
sebelum menentukan isi atau content yang dilakukan sebagai kurikulum, terlebih
dahulu perencana kurikulum harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan
efisien. Kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, antara lain:
- Kebermaknaan;
- Manfaat atau kegunaan;
- Pengembangan manusia;
C. Komponen Media (Sarana dan Prasarana)
Media merupakan sarana prasarana dalam pembelajaran. Media
merupakan perantara untuk menjabarkan isi kurikulum agar lebih mudah dipahami
oleh peserta didik dan agar memiliki retensi optimal. Oleh karena itu,
pemanfaatan dan pemakaian media dalam pengajaran secara tepat terhadap pokok
bahasan yang disajikan pada peserta didik akan mempermudah peserta didik
dalam menggapai, memahami isi sajian guru dalam pengajaran.
D. Komponen Strategi
Strategi merujuk pada pendekatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran, tetapi pada hakekatnya strategi pengajaran tidak hanya
terbatas pada hal itu saja. Strategi pengajaran berkaitan dengan cara
penyampaian atau cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaran, mengadakan
penilaian, pelaksanaan bimbingan, dan mengatur kegiatan baik secara umum
maupun yang bersifat khusus.
E. Komponen Proses Belajar Mengajar.
Komponen ini sangat penting dalam sistem pengajaran, sebab
diharapkan melalui proses belajar mengajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada diri peserta didik. Keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar
merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan kurikulum.
Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pengajaran yang
kondusif, merupakan indikator kreativitas guru dalam mengajar. Hal tersebut
bisa dicapai apabila guru dapat melaksanakan: 1) Memusatkan diri dalam
mengajar; 2) menerapkan metode yang pas dalam mengajar; 3)
Memusatkan pada proses dan produknya; 4) Memusatkan pada kompetensi yang
relevan (Oemar, 2003: 35-36).
Adapun Ahmad Tafsir (2000: 89) menguraikan bahwa kurikulum
mengandung empat komponen, yaitu tujuan, isi, metode, atau proses belajar
mengajar, dan evaluasi. Setiap komponen dalam kurikulum tersebut sebenarnya
saling terkait, bahkan masing-masing merupkan kegiatan integral dari kurikulum
tersebut.
Komponen tujuan mengarahkan atau menunjukkan sesuatu yang
hendak dituju dalam proses belajar mengajar. Tujuan itu mula-mula bersifat
umum. Dalam operasinya tujuan tersebut harus dibagi menjadi bagian bagian yang
kecil atau khusus.
Komponen isi (materi) dalam proses belajar mengajar harus
relevan dengan tujuan pengajaran. Materi meliputi apa saja yang
berhubungan dengan tujuan pengajaran.
Komponen proses belajar mengajar melibatkan dua subyek
pendidikan, yaitu peserta didik dan guru. Selain itu, proses belajar mengajar
juga perlu dibantu dengan media atau sarana lain yang memungkinkan proses
tersebut berjalan efektif dan efisien. Pemilihan atau penggunaan metode harus
sesuai dengan kondisi serta berjalan secara fleksibel. Artinya, metode atau
pendekatan dapat berubah-ubah setiap saat agar interaksi proses belajar
mengajar tidak monoton dan menjenuhkan.
Komponen evaluasi, yaitu untuk mengetahui dari hasil capaian
ketiga komponen sebelumnya. Penelitian dapat digunakan untuk menentukan
strategi perbaikan pengajaran. Selain itu, komponen evaluasi sangat berguna
bagi semua fihak untuk melihat sejauh mana keberhasilan interaksi edukatif
(Tafsi, 2000: 53 ).
Berdasarkan rumusan keempat komponen tersebut, penulis
memahami bahwa kurikulum bukan sekedar kumpulan materi saja, atau juga bukan
rencana pengajaran, tetapi kurikulum merupakan bagian keseluruhan yang
berhubungan dengan interaksi pembelajaran di sekolah.
Oemar Hamalik (2001: 23-30) menyatakan bahwa komponen
kurikulum meliputi:
A. Tujuan
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu ke
arah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam
Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
B. Komponen Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum. Dalam
Undang-Undang Pendidikan, tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan
bahwa ”Isi kurikulum menerapkan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya
pencapaian tujuan pendidikan nasional (Bab IX, Ps. 39).
C. Komponen Metode
Metode adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan
materi kepada anak didik. Metode sangat menentukan bagi keberhasilan suatu
proses pembelajaran, istilah metode yang lebih menekankan pada kegiatan guru
selanjutnya diganti dengan istilah strategi pembelajaran.
D. Organisasi Kurikulum.
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang
masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri, misalnya: mata pelajaran terpisah
pisah, berkorelasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena
kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis
mengambil kesimpulan tentang komponen-komponen kurikulum, sebagai berikut:
- Tujuan kurikulum, yaitu kurikulum mengacu kepada sesuatu yang hendak dicapai.
- Materi kurikulum, atau isi kurikulum, memuat: bahan pelajaran, materi yang mengacu dalam pencapaian tujuan, dan materi yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
- Metode, cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan.
- Organisasi kurikulum, yaitu bentuk pengelompokan mata pelajaran untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
- Evaluasi, yaitu menilai atau melakukan pengoreksian tentang keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih