Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Learning Starts with A Question

Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui LearningStarts with A Question. Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) yang potensial dan fungsional dalam rangka mengangkat tingkatkesejahteraan dirinya sebagai individu manusia dan masyarakat. Kondisi pembelajaran diharapkan mampu untuk menunjang SDM agar berpeluang mendapatkan pengalaman yang dapat mendorong prestasi dan menumbuhkan kepuasan kerja. Permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan formal sangatlah kompleks dan semakin bertambah karena pendidikan selalu dituntut untuk semakin berkembang dan maju dalam berbagai segi. Peningkatan mutu pendidikan harus terus menerus dipacu agar mampu mengimbangi perkembangan jaman sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Permasalahan lain yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah kualitas pendidikan. Perkembangan ilmu dan teknologi sebagai pendukung pendidikan tidak dapat diaplikasikan secara optimal dalam pembelajaran jika pembelajaran di sekolah masih dilakukan dengan cara-cara lama. Paradigma lama yang telah berkembang dalam pendidikan adalah pemahaman dalam mengajar. Pemahaman seperti inilah yang harus diubah menjadi pemahaman belajar, sehingga fungsi guru sebagai pengajar berubah menjadi fasilitator. Guru sangat perlu memberi dorongan kepada peserta didik untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Guru sebaiknya tidak memonopoli proses belajar mengajar, namun memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berekspresi dalam belajar dan menghasilkan kreativitas yang tinggi sesuai kemampuan mereka.

Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai tujuan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak saja yaitu pekerjaan pengajar saja, sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Agus Suprijono (2011: 45) berpendapat bahwa “model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas”. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Pembelajaran yang dirancang diharapkan merupakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana yang mampu membangkitkan rasa peserta didik bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan pendapat/ide. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari subjek belajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah tentang pengetahuan. Pembelajaran yang tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif merupakan pembelajaran yang monoton dan membuat siswa merasa bosan.
Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Learning Starts with A Question
Keaktifan Belajar Siswa

Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Pembelajaran Aktif (Active Learning) adalah suatu proses pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik agar belajar dengan menggunakan berbagai cara/strategi secara aktif. Pembelajaran Aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu, Pembelajaran Aktif (Active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Ciri-ciri model pembelajaran aktif adalah dalam proses belajar aktif, peserta didik diarahkan untuk mengalami dan berdialog. Aktivitas yang bisa dilakukan dengan mengalami sendiri yaitu melakukan dan mengamati, sedangkan aktivitas dalam berdialog dapat dilakukan dengan cara berdialog dengan orang lain misalnya guru atau peserta didik lain memperbincangkan apa yang dipelajari. Selain berdialog dengan orang lain, aktivitas berdialog dilakukan dengan diri sendiri. Peserta didik berfikir reflektif tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana perasaan mereka sewaktu belajar.

Model Pembelajaran Aktif merupakan upaya dalam rangka mengaktifkan peserta didik dengan cara mengalami sendiri, berlatih, dan berkegiatan sehingga daya pikir, emosional dan keterampilannya, serta keaktifan belajarnya semakin meningkat.

Learning Starts with A Question adalah suatu strategi pembelajaran aktif dalam bertanya (Hisyam Zaini, 2008: 44). Agar peserta didik aktif dalam bertanya, maka peserta didik diminta untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya. Peserta didik akan memiliki gambaran tentang materi yang dipelajari dengan membaca materi terlebih dahulu, sehingga apabila dalam membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menulis rangkuman dan membuat daftar pertanyaan sehingga dapat terlihat apakah peserta didik telah mempelajari/membaca materi tersebut atau belum.

Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan dari uraian di atas adalah learning starts with a question dapat menambah minat dan pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran. Sesuai dengan persepsi dan pendapat para ahli pada pembahasan sebelumnya mengenai teknik Learning Starts with A Question, dapat disimpulkan bahwa dalam teknik tersebut peserta didik dibimbing dan difasilitasi oleh guru untuk menentukan kebutuhannya, menganalisis informasi yang diterima, menyeleksi bagian-bagian penting, memberi arti pada informasi baru, dan mampu memodifikasi pengetahuan yang baru saja diterima dengan pengalaman dan pengetahuan yang pernah dimilikinya.

Referensi:

Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hizyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli