Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS). Pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya ialah membantu orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Gagne dan Briggs (1979) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.

Model-model pembelajaran kooperatif adalah unik, karena dalam pembelajaran kooperatif suatu struktur tugas dan penghargaan yang berbeda diberkan dalam mengupayakan pembelajaran siswa. Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu Two Stay Two Stray (TSTS).

Sejarah model pembelajaran kooperatif two stay two stray dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Struktur model pembelajaran kooperatif two stay two stray memberi kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie, 2007: 61). Model pembelajaran kooperatif model pembelajaran kooperatif two stay two stray adalah dua orang siswa tinggal di kelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif two stay two stray adalah:

  1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa, dimana anggota kelompok ada yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
  2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok yang berkemampuan sedang akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.
  3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok memiliki kemampuan tinggi dan rendah bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
  4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
  5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka (Lie, 2007: 61).
Model pembelajaran kooperatif two stay two stray, setiap anggota dapat memperoleh dua sampai tiga informasi sekaligus yaitu 1) informasi materi dari kelompoknya, 2) informasi materi dari bertamu dan 3) informasi materi dari teman yang bertamu ke kelompok yang berbeda. Informasi materi lebih bermakna diperoleh siswa karena siswa mencari informasi selain untuk dirinya juga harus menginformasikan pada temannya. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lebih aktif dalam mencari informasi, sesuai waktu yang telah ditentukan selama TSTS.

Dengan demikian maka model pembelajaran kooperatif two stay two stray ini merupakan model kooperatif yang berpusat pada siswa, untuk memperoleh informasi perlu aktivitas aktif setiap siswa selama proses belajar dan guru sebagai fasilitator.

Referensi:

Lie, A. 2007. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli