Hakikat Menulis Menurut Para Ahli
Hakikat Menulis Menurut Para Ahli. Sebelum menulis, seorang penulis harus memahami konsep dasar
menulis dengan baik. Konsep dasar menulis terkait definisi menulis, tujuan
menulis, ragam tulisan, tahapan menulis, dan problem menulis harus dikuasai.
Selanjutnya, penulis dapat menuangkan gagasan dan perasaaannya melalui tulisan. Untuk dapat menulis atau membuat artikel yang baik mari kita bersama-sama uraian berikut ini.
Pengertian Menulis Menurut Para Ahli
Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan
belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Aktivitas otak
kanan untuk keterampilan menulis meliputi perencanaan, outline, tata
bahasa, penyuntingan, penulisan kembali, penelitian dan tanda baca, sedangkan
aktivitas otak kiri yaitu semangat, spontanitas, emosi, warna, imajinasi,
gairah, ada unsur baru, dan kegembiraan. Aktivitas dalam penulisan otak kiri
dan otak kanan harus bekerjasama, berikut gambar pemanfaatan kedua belahan otak
kiri dan otak kanan dalam menulis (DePorter, 2000:179).
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang aktif,
produktif, kompleks, dan terpadu yang berupa pengungkapan dan yang diwujudkan
secara tertulis. Menulis juga merupakan keterampilan yang menuntut penulis
untuk menguasai berbagai unsur di luar kebahasaan itu sendiri yang akan menjadi
isi dalam suatu tulisan (Nurgiyantoro, 2001:271).
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang definisi menulis,
carilah referensi lain baik dari media cetak maupun elektronik! Dengan
referensi lain, Anda diharapkan dapat semakin memahami definisi menulis dari
berbagai sudut pandang.
![]() |
Menulis |
Manfaat Menulis Menurut Para Ahli
Menulis memang memiliki kelebihan khusus. Widodo &
Chasanah (1993) menyatakan bahwa permasalahan yang rumit dapat dipaparkan
secara jelas dan sistematis melalui tulisan. Angka, tabel, grafik, dan skema
dapat dipaparkan dengan mudah melalui tulisan. Tulisan juga lebih mudah
digandakan melalui bantuan teknologi produksi. Karya-karya tulis memiliki daya
bukti yang lebih kuat. Selain itu, tulisan memiliki sifat permanen karena dapat
disimpan dan lebih mudah diteliti karena dapat diamati secara perlahan dan
berulang-ulang.
Percy (dalam Nuruddin, 2011: 20-27) menyatakan enam manfaat
menulis, yaitu (a) sarana untuk mengungkapkan diri, (b) sarana untuk pemahaman,
(c) membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri,
(d) meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan, (e) keterlibatan
secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah, dan (f) mengembangkan
suatu pemahaman tentang sesuatu dan kemampuan menggunakan bahasa.
Komaidi (2011, 9-10) memberikan enam manfaat menulis. Keenam
manfaat tersebut adalah (a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan
dalam melihat realitas kehidupan, (b) mendorong kita untuk mencari referensi
lain, misalnya buku, majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya, (c) terlatih untuk
menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis, (d)
mengurangi tingkat ketegangan dan stres, (e) mendapatkan kepuasan batin
terlebih jika tulisan bermanfaat bagi orang lain melalui media massa, dan (e)
mendapatkan popularitas di kalangan publik.
Nuruddin (2011:11) bahwa menulis dapat membuat perasaan dan
kesehatan yang lebih baik. Mengacu pada pendapat Dr. Pennebaker bahwa menulis
tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang dialami menghasilkan
suasana hati yang lebih baik, pandangan positif, dan kesehatan yang lebih baik.
Sementara itu, mengacu pada pendapat Fatimah Merisi bahwa menulis dapat
mengencangkan kulit di wajah dan membuat awet muda.
Tujuan Menulis Menurut Para Ahli
Setiap penulis memiliki tujuan dalam menuangkan
pikiran/gagasan dan perasaannya melalui bahasa tulis, baik untuk diri sendiri
dan orang lain. Contoh tujuan menulis untuk diri sendiri antara lain agar tidak
lupa, agar rapi, untuk menyusun rencana, dan untuk menata gagasan/pikiran.
Bentuk tulisan tersebut dapat dituangkan dalam buku harian, catatan
perkuliahan, catatan rapat, catatan khusus, dan sebagainya. Contoh tujuan
menulis untuk orang lain antara lain untuk menyampaikan pesan, berita,
informasi kepada pembaca, untuk memengaruhi pandangan pembaca, sebagai dokumen
autentik, dan sebagainya.
Umumnya, terdapat dua kondisi penulis terkait tujuan
menulis. Ada penulis yang dengan sangat sadar terhadap dampak positif dan
negatif terhadap apa yang ditulis. Namun, ada juga penulis yang tidak
menyadarinya kedua dampak tersebut. Seorang penulis profesional memiliki
kesadaran tinggi terhadap tujuan kegiatan penulis. Seorang penulis amatir
terkadang hanya sekadar menuangkan gagasannya ke dalam wujud tulisan hanya
untuk kepuasan dan tidak menyadari dampak pisitif dan negatif dari apa yang
sudah ditulisnya.
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih