Pengertian Model Pembelajaran Quantum Teaching Menurut Para Ahli
Pengertian Model Pembelajaran Quantum Teaching Menurut Para Ahli. Konsep dan
keyakinan merupakan analogi rumus teori Relativitas Einstein. Rumus yang
terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama
dengan energi (E=mc2).
![]() |
Model Pembelajaran Quantum Teaching |
Abudin Nata (2002: 35)
Quantum Teaching merangkaikan apa yang paling baik dari yang
terbaik menjadi sebuah paket multisensory, multi kecerdasan dan kompatibel
dengan otak, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan guru untuk mendorong
murid berprestasi.
Bobby De Porter (2005: 3)
Quantum Teaching adalah sebuah strategi pembelajaran yang
bertumpu pada prinsip-prinsip dan teknik-teknik Quantum Learning, yang dalam
pelaksanaannya mendukung prinsip bahwa pembelajaran adalah sebuah sistem. Hal ini
terlihat dari buku “Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di
Ruang-Ruang Kelas”. Quantum Teaching mampu mengorganisasi dan memadukan
interaksi-interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar atau dengan
kata lain mengelola unsur-unsur yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar
dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan. Hanya saja dalam buku tersebut tidak
ditemukan teknik evaluasi yang tepat untuk model pembelajaran Quantum Teaching.
Dalam Quantum Teaching ada empat pilar pendidikan yang dibangun
oleh guru kepada siswa diantaranya, yaitu:
- Learning to do (belajar untuk berbuat), siswa dituntut untuk mau berbuat dan melakukan pengalaman dari pelajaran dan pengalaman yang diberikan oleh guru.
- Learning to know (belajar untuk tahu), siswa belajar dengan pemahaman dan pengetahuan yang berwawasan luas sehingga dia mengerti.
- Learning to be (belajar untuk menjadi), siswa belajar cara membangun pengetahuannya dengan meningkatkan kepercayaan diri.
- Learning to live together (belajar untuk hidup bersama), siswa belajar bagaimana membangun sifat positif pada orang lain.
Quantum Teaching adalah sebuah strategi pembelajaran yang
didasarkan pada beberapa teori yang dihasilkan dari beberapa penelitian
sebelumnya. Salah satu teori yang mendasari adalah teori tentang penyeimbangan
penggunaan otak kanan dan otak kiri. Teori tersebut menjelaskan bahwa otak
manusia dibagi menjadi dua belahan, yakni belahan otak kanan dan belahan otak
kiri. Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional.
Cara berpikir yang sesuai untuk tugas-tugas detail dan fakta, fonetik, serta
simbolisme. Sedangkan proses berpikir otakkanan memiliki sifat acak, tidak
teratur, intuitif dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara untuk
mengetahui yang bersifat nonverbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran
spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas
dan sosialisasi. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otak ini cenderung
seimbang dalam setiap aspek hidupnya. Aspek emosi coba disinggung oleh Quantum
Teaching sehingga kedua belahan otak dapat berjalan bersama dalam kegiatan
belajar.
Teori lain yang mendasari adalah tentang tiga gaya belajar, visual,
auditorial, dan kinestetik. Setiap orang diyakini mempunyai cara yang optimal
dalam mempelajari informasi baru, orang visual belajar melalui apa yang mereka
lihat, pelajar auditorial melakukannya melalui apa yang mereka dengar dan
pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Quantum Teaching menawarkan
cara untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar mereka masing-masing.
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih