Alasan Mengapa Harga Rokok Naik Menjadi Rp 50.000;

Alasan Mengapa Harga Rokok Naik Menjadi Rp 50.000; Dalam kurun waktu dekat ini masyarakat Indonesia dilanda berita kenaikan harga rokok di pasaran. Tak heran bila semakin banyak beredar dan menjadi berita viral di media sosial akan kenaikan harga rokok. Pasalnya kenaikan harga rokok ini tidak seperti biasanya berkisar antara Rp.1000; hingga Rp.5000;. Sungguh fantastis dan begitu menghebohkan berita yang beredar kenaikan harga rokok menjadi dua kali lipat dari harga biasanya atau mencapai Rp.50.000; per bungkus. Tidak bisa dibayangkan lagi seakan-akan membecarakan kenaikan harga daging sapi lebaran lalu. Begitulah topik yang sedang hangat dibicarakan masyarakat Indonesia disela-sela membuka media sosial atau sekadar santai di warung kopi.
Alasan Mengapa Harga Rokok Naik Menjadi Rp.50.000;
Beli Rokok di Mini Market
Wacana akan kenaikan harga rokok memang telah lama disampaikan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Namun sejatinya DJBC sedang mengkaji kembali usulan kenaikan harga rokok hingga dua kali lipat. Kabar kini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat yang sebagian besar aktif di media sosial pun buka suara menaggapi usulan pemerintah tentang kenaikan harga rokok. Tak semua diambil serius oleh mereka, sebagian lainnya malah mengomentari dengan unsur humor. Tak jarang pula menuai kritikan pedas.

Lantas, apa alasan pemerintah menaikkan harga rokok? Pertanyaan itupun muncul dan menjadi dasar penulisan artikel kali ini. Dirangkum dari sejumlah berita dan banyolan di media sosial berikut ini adalah alasan utama mengapa harga rokok naik menjadi Rp.50.000;

Kesehatan Menjadi Alasan Utama Naiknya Harga Rokok

Dilansir dari Liputan6, berkaitan dengan kesehatan perokok tidak hanya mengganggu kesehatan sendiri, tapi juga orang lain yang menjadi perokok pasif. Artinya, rokok bisa meningkatkan angka kematian hingga pembengkakan biaya yang dikeluarkan negara untuk mengobati siapa pun yang terkena dampak dari rokok. Kesehatan menjadi alasan utama naiknya harga rokok. Jelas dan sangat jelas terbukti bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Sayangi tubuhmu dan kurangi rokok serta wajib tinggalkan rokok saat ini pula. Namun, tak jarang juga serta alasan pagi para penggemar rokok dengan dalih kalau rokok dapat menurunkan kesehatan buktinya yang tidak merokok juga bisa sakit. Banyaknya orang yang sakit akibat rokok ini menandakan rokok meningkatkan angka Penyakit Tak Menular (PTM). 

Senada dengan pendapat diatas Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof Emil Salim. Dalam acara Kaleidoskop Pengendalian Konsumsi Rokok: Quo Vadis FCTC di Double Tree Hotel, Jakarta, dia mengatakan, kerusakan kesehatan harus dibayar dengan ongkos rokok yang lebih mahal.

Bagaimana dengan tanggapan anda dengan naiknya harga rokok?

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli