Pengertian Belajar dalam Agama Buddha

Pengertian Belajar dalam Agama Buddha. Sudjana (2010: 28) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam belajar dapat dilihat dari tingkat pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan, daya reaksinya, penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Aspek yang hendak dicapai dalam belajar dapat dilihat dari tiga komponen, yaitu: pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Belajar adalah suatu proses yang terjadi di dalam diri individu yang diaktifkan oleh orang itu sendiri. Proses belajar dikontrol oleh siswa sendiri dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pengaruh lingkungan tidak dapat memaksakan kemampuan siswa itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan ajaran Buddha yang terdapat dalam syair Dhammapada berikut ini: Attan’ āva kataṁ pāpaṁ attanā saṅkilissati, attanā akataṁ pāpaṁ Attan’ āva visujjhati. Suddhi asuddhi paccattaṁ. N’āññaṁ āññaṁ visodhaye (oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorang pun yang dapat mensucikan orang lain) (Hinuber & Norman 2003: 46). Berdasarkan syair Dhammapada tersebut dapat diambil makna setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Oleh karena hal itu, usaha yang dilakukan siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.

Pengertian Belajar dalam Agama Buddha
Belajar dalam Agama Buddha
Lebih lanjut Purwanto (1990: 85) mengemukakan elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu: adanya perubahan tingkah laku, melalui latihan sebagai pengalaman, dan kematangan dalam belajar sebagai hasil. Tiga hal yang mencirikan definisi belajar di atas merupakan unsur-unsur yang saling berkaitan.

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada yang lebih buruk. Perubahan dalam tingkah laku dalam belajar menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Suatu perubahan yang terjadi dalam belajar yaitu melalui latihan atau pengalaman. Latihan atau pengalaman dalam belajar sebagai wujud pengetahuan dalam mengembangkan pola berpikir untuk lebih maju. Pola perkembangan atau perubahan tersebut merupakan hasil belajar. Pola perkembangan dalam belajar bukan pada perkembangan tubuh secara fisik.

Perubahan dalam belajar hendaknya relatif mantap. Relatif mantap merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung dalam waktu lama. Perubahan tingkah laku mengabaikan hal-hal yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, dan ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang berlangsung untuk sementara.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan pengertian belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu secara sadar tanpa paksaan, melalui tahapan dipengaruhi oleh interaksi baik oleh guru maupun lingkungan sekitar dengan perubahan relatif mantap ke arah yang lebih baik. Belajar tidak hanya sebatas untuk mendapatkan nilai di sekolah. Tingkat keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh pola interaksi baik dengan guru maupun lingkungan sekitar.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli