Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk individu sekaligus
sosial yang saling bergantung antara satu dengan yang lain. Hubungan sosial
terjalin untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perilaku sosial tampak jelas ketika
terjadi interaksi antarindividu maupun antarkelompok di masyarakat. Kehidupan
sosial masyarakat berlangsung dinamis selalu berubah sesuai perkembangan
zaman. Kajian tentang perilaku manusia
di dalam kehidupan sosial disebut sosiologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Sugono dkk, 2008: 1331) sosial adalah berkaitan dengan masyarakat, adanya
komunikasi, usaha menunjang pembangunan, suka memperhatikan kepentingan umum,
menolong, dan menderma.
Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan
dan kata Yunani logos yang artinya kata atau berbicara. Berarti sosiologi
adalah berbicara mengenai masyarakat atau segala sesuatu yang ada hubunganya
dengan pola-pola interaksi masyarakat. Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat. Pada awalnya
sosiologi dirumuskan oleh Aguste Comte seorang ahli filsafat bangsa Prancis
pada abad ke-19. Dalam perkembangan selanjutnya hingga sekarang menjadi kata
sosial yang berarti berteman, bersama atau berserikat (Soekanto, 2006: 4).
Shadily (dalam Bungin, 2011: 27) berpendapat bahwa sosial
adalah hal-hal mengenai berbagai kejadian dalam masyarakat. Kejadian itu
berkaitan dengan persekutuan manusia dalam usaha menciptakan kehidupan bersama
yang lebih baik. Interaksi dan hubungan antarpribadi maupun kelompok orang di
masyarakat adalah objek yang dipelajari sosiologi. Interaksi di dalam
masyarakat yang berlangsung akan membentuk pola-pola perilaku, kebudayaan,
nilai-nilai, dan norma. Pola perilaku manusia akan selalu berubah seiring
dengan perkembangan zaman. Faktor dari dalam maupun dari luar dapat
mempengaruhi perilaku manusia, seperti faktor ekonomi, sosial, dan teknologi.
Sebagai contoh, pada zaman dahulu sebelum tercipta alat komunikasi yang
canggih, seseorang mengabarkan suatu hal kepada orang lain harus bertemu
langsung dengan orang yang bersangkutan. Di zaman sekarang seseorang dapat
menggunakan telepon, email, sms, twitter, facebook, dan sebagainya untuk
menyampaikan informasi.
Sorokin (dalam Soekanto, 2006: 17) berpendapat bahwa di
dalam masyarakat terjadi hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai macam
gejala sosial. Hubungan gejala sosial tersebut misalnya, ekonomi dan agama,
hukum dan ekonomi, keluarga dan moral, gerakan masyarakat dan politik, dan
sebagainya. Kajian sosiologi membatasi
segala ciri-ciri umum gejala sosial dan hubungan fenomena nonsosial seperti
geografis dan biologis. Soekanto (2006: 14) menyatakan bahwa sosiologi
mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya antara orang-orang dalam
masyarakat. Sosiologi memfokuskan perhatian pada segi-segi masyarakat yang
bersifat umum dan berusaha mendapatkan pola-pola umum daripadanya. Sebagai
contoh, untuk mendapatkan kedudukan atau kekuasaan dapat diterangkan secara
sosiologis merupakan salah satu bentuk persaingan atau bahkan konflik.
Manusia memiliki akal pikiran yang mampu berinteraksi secara
personal maupun sosial. Manusia disebut makhluk unik karena memiliki kemampuan
sosial, individual, dan spiritual. Dalam konteks sosial budaya, manusia saling
membutuhkan untuk berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan fungsi-fungsi sosial.
Fungsi yang dimiliki oleh seseorang sangat berpengaruh pada yang lainnya
(Bungin, 2006: 25).
Dalam kehidupan masyarakat terdapat pola-pola hubungan antar
manusia baik individu maupun kelompok. Interaksi hubungan antarmanusia
menghasilkan nilai dan norma sosial yang dianut oleh anggota masyarakat.
Masyarakat yang menjadi objek kajian sosiologi adalah kesatuan hidup manusia
dengan kesatuan masyarakat desa, masyarakat kota, dan lainnya sebagai kesatuan
yang paling mudah diamati. Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan
terikat oleh rasa identitas bersama.
Menurut Aristoteles (dalam Priastana, 2004: 15) manusia
merupakan makhluk individu sekaligus sosial yang berpolitik (zoon politicon).
Dimensi sosial politik berperan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebuah
negara dapat terorganisasi dengan baik membutuhkan kerjasama politik di
dalamnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia juga
berpolitik dalam urusan kemasyarakatan negara. Hal ini dikerjakan bersama-sama
dengan bersosialisasi di dalam pekerjaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, sosiologi mempelajari berbagai pola-pola hubungan yang terjalin antara pribadi orang dengan orang lainnya, seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Selain itu, sosiologi juga mempelajari hubungan sosial dalam berbagai bidang yang terbentuk di setiap sendi kehidupan masyarakat. Dalam bidang ekonomi seseorang melakukan kerjasama dan transaksi dengan pihak lain. Dalam bidang politik seseorang melakukan pendekatan, melobi, maupun berkoalisi untuk mendapatkan dukungan. Suatu agama mendirikan majelis atau organisasi-organisasi sebagai wahana kegiatan keagamaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, sosiologi mempelajari berbagai pola-pola hubungan yang terjalin antara pribadi orang dengan orang lainnya, seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Selain itu, sosiologi juga mempelajari hubungan sosial dalam berbagai bidang yang terbentuk di setiap sendi kehidupan masyarakat. Dalam bidang ekonomi seseorang melakukan kerjasama dan transaksi dengan pihak lain. Dalam bidang politik seseorang melakukan pendekatan, melobi, maupun berkoalisi untuk mendapatkan dukungan. Suatu agama mendirikan majelis atau organisasi-organisasi sebagai wahana kegiatan keagamaan.
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih