Ciri-Ciri Belajar Mengajar Menurut Para Ahli

Ciri-Ciri Belajar Mengajar Menurut Para Ahli. Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, menurut Edi Suradi sebagaimana dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 21-22) sebagai berikut:

Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inikah yang dimaksud kegiatan belajar mengajar itu sadar akan tujuan, dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat perhatian. Tujuan yang telah ditentukan sebelumnya tersebut dapat dijadikan pedoman bagi pendidik untuk menentukan sasaran pembelajaran sehingga setelah peserta didik mempelajari pokok bahasan yang diajarkan, mereka dapat memiliki kemampuan.
Ciri-Ciri Belajar Mengajar Menurut Para Ahli
Ciri-Ciri Belajar Mengajar
Ada suatu prosedur (Jalannya Interaksi) yang direncanakan, di desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat  mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur atau langkahlangkah sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula. 
Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus. Dalam hal ini materi harus di desain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan, sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-komponen yang lain, apalagi komponen peserta didik yang merupakan sentral. Materi harus sudah di desain dan disiapkan sebelum berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. 
Ditandai dengan aktivitas peserta didik. Sebagai konsekuensi, bahwa peserta didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Aktivitas peserta didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental, aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA pada hakikatnya adalah suatu konsep dalam mengembangkan proses belajar mengajar baik yang dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik. Dalam CBSA tampak jelas adanya pendidik aktif mengajar di satu pihak dan peserta didik aktif belajar di pihak lain, konsep ini bersumber pada teori kurikulum “Child Centeral Curiculum”. 
Pendidik dalam kegiatan belajar mengajar berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing, pendidik harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi yang kondusif.. Pendidik bersiap sebagai mediator dalam proses belajar mengajar, sehingga pendidik merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh peserta didik. 
Kegiatan belajar mengajar membutuhkan kedisiplinan Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah di taati oleh pihak pendidik maupun peserta didik dengan sadar. Mekanisme konkret dari ketaatan pada ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari pelaksanaan prosedur. Jadi langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah di gariskan penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator pelanggaran disiplin. 
Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (Kelompok Peserta didik) batas waktu mejadi  salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai. 
Evaluasi dari seluruh kegiatan di atas, masalah evaluasi adalah bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah pendidik melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus pendidik lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Project Based Learning Menurut Para Ahli

Komponen Kurikulum Menurut Para Ahli

Pengertian Pendekatan Belajar MODERAT (Modification Of Reciprocal Teaching) Menurut Para Ahli