Pengaruh Konsep Diri Terhadap Penyesuaian Diri Pada Remaja
Pengaruh Konsep Diri Terhadap Penyesuaian Diri Pada Remaja. Hendroyuwono (dalam Partosuwido, 1993) mengatakan bahwa
peran kontrol dan pertahanan ego merupakan unsur penting dalam penyesuaian diri
pada remaja, apabila unsur-unsur tersebut mendapat pelatihan akan dapat
meningkatkan kepribadiannya sehingga mereka lebih mampu menyesuaikan diri.
Demikian juga diungkapkan Ali & Asrori (2004) yang mengatakan bahwa remaja
yang mempunyai penyesuaian diri yang baik adalah remaja yang telah belajar
bereaksi terhadap dirinya dan lingkungannya dengan cara-cara yang matang, efisien,
memuaskan, dan sehat serta dapat mengatasi konflik mental, frustrasi, kesulitan
pribadi dan sosial. Sedangkan remaja memiliki reaksi yang tidak memuaskan,
tidak efektif, dan tidak efisisen sering diartikan sebagai penyesuaian yang
kurang baik, buruk atau dikenal dengan istilah malasuai (maladjustment).
![]() |
Konsep Diri |
Partosuwido (1993) mengatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri tinggi lebih mampu untuk menyesuaikan diri, dimana individu dapat menempatkan dirinya di masyarakat maka individu itu akan diterima dengan baik oleh masyarakat, begitu juga sebaliknya. Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting
bagi terciptanya kesehatan jiwa individu. Banyak individu tidak merasa bahagia
dan menderita dalam hidupnya karena tidak mampu menyesuaiakan diri, baik dengan
kehidupan keluarga dan sekolah, maupun lingkungan masyarakat pada umumnya.
Tidak jarang pula ditemui orang-orang mengalami stress dan depresi disebabkan
oleh kegagalan mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Mu’tadin,
2002).
Comments
Post a Comment
Dengan hormat,
Mohon berkomentar sesuai dengan topik artikel
Komentar berbau iseng semata tidak akan di publikasikan
Terima kasih